­

Surat Untuk Rosie (i)

Random March 07, 2019
Cukup, Rosie. Ini sudah berhari-hari. Katakan padaku, Kemana lenyapnya kobaran api? Pemantiknya tak ada lagi, kah? Bara-baranya sudah habis, kah? Badai hujan kemarin mengguyurnya, kah? Kemana hilangnya fantasi-fantasi? Suara kokok ayam di seberang mengenyahkannya, kah? Realita meremehkannya, kah? Kemari, Rosie, kemari. Bukankah kita dari awal sudah berjanji, diantara banyaknya kumpulan bulat bunga Kochia; dekap erat seluruhnya. Iya seluruhnya, tidak peduli detailnya, rasanya; sedih...Read More