Tentang Masjidil Aqsha
May 28, 2018
Mengulik kembali dalam acara Training for Trainer Palestina Nasional, salah satu program Adara Relief International, yang kuiikuti beberapa waktu lalu, salah seorang pembicaranya mengatakan bahwa bisa jadi sedikit umat Islam (khusunya di Indonesia) yang mengenal Palestina. Jika mereka mengenal pun mungkin hanya sekedar mendengarnya sedikit dari orang lain. Tidak berusaha mencari tahu lebih dalam. Yang mereka tahu hanya, "oh, Palestina yang sedang dijajah Israel itu kan?" atau mungkin "oh, Palestina itu yang ada hubungannya dengan aksi-aksi itu kan? Yang banyak orang pake atribut Palestina gitu." Hanya berucap, tapi tidak melakukan apapun. Mengaku mencintai Palestina, namun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam Palestina. Ketidaktahuan itulah yang akhirnya menjadikan tidak maksimalnya kontribusi Indonesia untuk Palestina.
Kita bisa amat sangat mencintai syurga tentu salah satunya karena Allaah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan bagaimana banyaknya kenikmatan di syurga dalam Al-Qur'an, bukan? Maka dari itu, aku mencoba menceritakan bagaimana kondisi Palestina, terutama Masjidil Aqsha, agar semakin banyak orang yang tak hanya bersungguh-sungguh mencintai Palestina, namun juga mengetahui apa sebenarnya yang terjadi, dan ikut merasakan bagaimana hebatnya penderitaan saudara-saudara muslim kita disana.
Seperti perumpaan dari HR. Muslim:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
"Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam."
Maka harusnya seperti itulah yang kita rasakan. Zionis Yahudi sudah bertahun-tahun menyakiti saudara-saudara muslim kita. Lalu apakah kita akan terus diam saja?
Ada yang bertanya, kenapa sih kita (khusunya Indonesia) harus membela Palestina? Nah disini aku akan memberitahu kalian beberapa point penting yang aku dapatkan semasa training:
- PERSOALAN PALESTINA ADALAH SOAL AGAMA, BUKAN SOAL POLITIK.
Ok, pertama aku ingin memberitahu kalian satu hal, bahwa sebenarnya banyak dari umat Islam terkecoh dengan kota Gaza dan Masjidil Aqsha. Sebenarnya yang mana sih, fokus kita seharusnya tertuju? Jawabannya adalah Masjidil Aqsha. Semua wilayah Palestina memang penting untuk direbut kembali dari kekuasaan Israel. Tapi seusngguhnya persoalan utamanya berada pada Masjidil Aqsha. Masjidil Aqsha milik umat Islam. Umat Islam itu bukan hanya terdiri dari orang Islam di Arab saja, atau orang Islam di Palestina saja, tapi orang Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia juga. Dan sekarang, Masjidil Aqsha dikuasai oleh Israel, dikuasai oleh zionis Yahudi. Padahal itu hak umat Islam, bukan hak mereka.*
![]() |
Komplek Masjidil Aqsha |
Lalu, kenapa organisasi militer Palestina seperti Izzuddin Al-Qassam atau Hamas tidak melawan Israel di Masjidil Aqsha? Itu karena pembebasan Al-Quds itu sesungguhnya adalah agenda besar seluruh umat Islam, bukan cuma agenda-nya Palestina. Terlebih lagi organisasi-organisasi tersebut masih berada di dalam kota Gaza, yang dimana sampai saat ini masih di blokade oleh Israel.
Dan jika ada juga orang-orang non muslim yang turut serta membela Palestina, maka kita juga jangan lupa untuk mengapreasiasi dan berterima kasih karena dasar kemanusiaan mereka yang hebat. Seperti contohnya mungkin kalian ingat atau pernah mendengar nama Rachel Corrie? Ya, beliau adalah seorang pejuang wanita dari Amerika yang sangat pemberani. Ia sangat menentang Israel yang telah sewenang-wenang merampas hak-hak warga Palestina. Sampai pada tahun 2003, ia meninggal dunia setelah menghadang sebuah buldozer Israel yang ingin merubuhkan sebuah rumah milik salah seorang warga Palestina di Rafah, Jalur Gaza. Nah karena perjuangannya, nama Rachel Corrie juga pernah dijadikan sebagai nama sebuah kapal kemanusiaan yang juga mengirimkan bantuan untuk rakyat Palestina.
![]() |
Rachel Corrie Tengah Berusaha Menghadang Buldozer Israel |
*) Penjelasan lebih lengkap akan tersambung di point-point berikutnya.
- JAUHNYA JARAK ANTARA INDONESIA DENGAN PALESTINA BUKANLAH ALASAN UNTUK TIDAK MEMBELA PALESTINA.
"Aaah... ngapain mikirin Palestina sih, mereka kan jauh banget disana, kita juga nggak ada kesamaannya sama orang-orang disana." Hehe, jangan pernah bicara seperti itu, ya. Kita semua mengakui kalau jarak Palestina memang cukup jauh dari Indonesia, jauhnya kurang lebih sekitar 8.455 km. Kita mungkin memang tidak sama dengan mereka dari segi suku, ras, ataupun budaya, tapi kita punya satu hal yang sama dengan mereka, yaitu satu agama.
Negara kita ini sebenarnya memiliki peran yang sangat penting, lho. Apalagi kita ini adalah negara dengan umat Islam terbanyak di dunia. Peran Indonesia pun semakin penting karena negara-negara yang terdekat dari Palestina seperti Yaman, Libya, Irak, Iran, Syria, dan lain-lain, yang sebelumnya membantu Palestina, namun kini satu-persatu mulai sibuk akibat mengurus konflik yang terjadi di negara mereka masing-masing.
- KONDISI KOTA AL-QUDS (YERUSSALEM) DAN MASJIDIL AQSHA: SATU-SATUNYA MASJID DI DUNIA YANG TIDAK TENANG DAN DAMAI.
![]() |
Letak Kota Al-Quds pada Peta |
![]() |
Denah Kota Tua Al-Quds yang dikelilingi Pagar |
Letak kota Al-Quds berada di tengah-tengah Palestina. Kota lama Al-Quds dikelilingi oleh pagar-pagar tembok. Pagar-pagar tembok ini didirikan pada masa Khilafah Ustmaniyah. Di dalam kota lama Al-Quds inilah terdapat kompleks Masjidil Aqsha/Baitul Maqdis. Luasnya kurang lebih sekitar 14 hektare. Seringkali kita menyebut bahwa Masjidil Aqsha hanyalah terdiri dari Kubah Ash-Shakhrah saja. Padahal yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah seluruhnya. Termasuk Masjid Qibli (Al-Jaami' Al-Aqsha) dan kebun-kebun disekitarnya.
Keutamaan melaksanakan shalat di Al-Aqsha adalah 500 kali lipat shalat daripada di masjid lainnya, sesuai hadits dari Abu Darda' dan Jabir radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, yaitu:
فضل الصلاة في المسجد الحرام على غيره مائة ألف صلاة، وفي مسجدي هذا ألف صلاة وفي مسجد بيت المقدس خمسمائة صلاة
"Keutamaan shalat di Masjidil Haram adalah seratus ribu kali shalat diatas masjid selainnya. Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) adalah seribu shalat. Sedangkan di Baitul Maqdis adalah lima ratus kali lipat." [HR. Al-Baihaqi di al-Sunan Al-Sughhra, no.1821 dan dishahihkan Al-Albani di shahih al-Jami', no. 4211].
Nah yang dimaksud di hadits itu bukan hanya mendapat keutamaan saat di dalam masjid nya saja, tetapi jika kita shalat di luar masjid pun mendapatkan keutamaannya, asalkan tetap berada di dalam komplek Masjidil Aqsha.
Ada juga hadits tentang keutamaan mengunjungi Masjidil Al-Aqsha, yaitu:
لَا تُشَدُّ اَلرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: اَلْمَسْجِدِ اَلْحَرَامِ, وَمَسْجِدِي هَذَا, وَالْمَسْجِدِ اَلْأَقْصَى
"Tidak boleh melakukan perjalanan jauh (safar untuk mengejar pahala ibadah) kecuali menuju tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha." [Muttafaq 'Alaih, dari hadits Abu Hurairah].
Namun, beberapa ulama kini melarang umat Islam selain dari Palestina untuk mengunjungi Masjidil Aqsha. Hal ini didasari karena status Masjidil Aqsha yang masih dibawah kekuasaan Israel, sehingga itu sama saja dengan menguntungkan atau menambah pendapatan bagi Israel.
Jika biasanya kita melihat masjid di sekitar kita selalu tenang, damai, dan aman, namun hal itu ternyata tidak berlaku di Masjidil Aqsha. Tentara-tentara Israel yang bersenjata berjaga setiap waktu di depan pintu masuk, memperketat akses umat Islam Palestina yang ingin shalat di dalamnya.
![]() |
Tentara Israel Berjaga di Depan Pintu Masuk |
Belum lagi dengan perusakan Masjidil Aqsha yang juga dilakukan oleh Israel. Ingatlah bagaimana Israel pernah membakar mushaf-mushaf Al-Qur'an, penyerangan terhadap jamaah di Masjidil Aqsha sehingga mengakibatkan puluhan jamaah gugur dan terluka.
![]() |
Salah Satu Kondisi Kerusakan yang Diakibatkan Oleh Israel |

Lihatlah, apa kalian rela melihat para zionis Yahudi berjalan di tanah dimana dahulu para Nabi juga berjalan di atasnya? Apa kalian rela melihat bendera Israel dikibarkan di Masjidil Aqsha yang sejatinya milik umat Islam?
Kemarin aku juga ditunjukkan sebuah foto dimana terdapat bekas tumpahan air minuman keras di salah satu halaman Masjidil Aqsha. Lalu foto-foto tentara Israel dan orang-orang Yahudi yang ber-swafoto di depan Kubah Ash-Shakhrah. Marah, sedih, dan sakit hati sekali melihatnya. Sayangnya aku belum mendapatkan foto-foto itu untuk ditunjukkan juga di sini.
- PERJUANGAN PALESTINA YANG TIDAK AKAN PERNAH TINGGAL DIAM.
Ya, warga Palestina memang tidak pernah berdiam diri. Mereka terus gencar melakukan perlawanan. Tidak pernah merasa takut, mereka malah berlomba-lomba untuk berada di garis terdepan untuk melawan Israel. Mereka berlomba-lomba mendapatkan mati syahid.
![]() |
Para Wanita Membela Masjidil Aqsha |
Para wanita dan anak-anak pun juga tak mau kalah ikut ambil bagian. Mereka telah menggantikan kewajiban kita disana. Berjuang habis-habisan. Tanpa memiliki senjata yang memadai. Hanya dengan batu ataupun ketapel, tapi tak pernah gentar meski nantinya dianiaya atau tertangkap dan dipenjara bertahun-tahun. Teringat salah satu kepedihan yang dirasakan oleh Murabitah Maqdisiyah Khadijah Khuwais, dimana ia diperlakukan dengan sangat tidak berkeprimanusiaan dalam penjara Israel (silahkan lihat video dibawah untuk selengkapnya). Sekarang masihkah kita tega pada perjuangan rakyat Palestina setelah melihatnya?
- PELECEHAN YANG DILAKUKAN TERHADAP MASJIDIL AQSHA.
Sudah tidak dapat terhitung berapa banyak pelecehan yang dilakukan Israel. Misalnya saja, untuk kalian ketahui, pada sekitar tahun 2003, sebuah perusahaan Zionis Yahudi berani memasang stiker label bergambar Masjidil Aqsha pada botol vodka produksi mereka. Kemudian pada bulan Mei 2017 lalu, Menteri Kebudayaan Israel, Miri Regev, mengenakan sebuah gaun bergambar Masjidil Aqsha dan kota Yerussalem dalam acara Cannes Festival Film yang diadakan di Prancis.
![]() |
Miri Regev dalam Acara Cannes Festival Film |
Mungkin sebagian kita ada juga yang berpikir kenapa Miri Regev tidak mengenakan gaun yang lain? Bukankah diluar sana sangat banyak gaun yang jauh lebih bagus dan indah daripada gaun provokatif tersebut? Nah, itulah yang dinamakan misi. Ia mengenakan gaun itu untuk mewakilkan negaranya, menunjukkan kepada dunia luas bahwa Masjidil Aqsha kini milik mereka, berada dalam genggaman kekuasaan mereka. Dan misi mereka pun berhasil. Miri Regev menjadi pusat perhatian, tidak hanya untuk orang-orang di acara itu, tapi juga masyarakat dunia.
Lalu setelah melihat sedikit cuplikan tentang Masjidil Aqsha pada point-point diatas, lantas apa kontribusi yang sudah kita lakukan untuk ikut memperjuangkan Masjidil Aqsha dan Palestina?
Bagaimana nanti jika di akhirat Allaah subhanahu wa ta'ala bertanya dan meminta pertanggung jawaban kita, kenapa kita diam saja melihat saudara muslim kita teraniaya disana? Kenapa kita tidak memberikan pertolongan kepada mereka? Kenapa kita diam melihat Masjidil Aqsha jatuh ke tangan Israel begitu saja? Jawaban apa yang akan kita berikan?
Sedangkan disini kita sebagai umat Islam, malah masih asyik mengejar dunia yang tiada habisnya, masih terus berlarut-larut dalam dosa. Kalau sudah begitu, kapan umat Islam bisa bersatu untuk membebaskan Masjidil Aqsha dan Palestina? Padahal kunci utama nya adalah persatuan umat Islam. Bayangkan kalau umat Islam seluruh dunia yang jumlahnya 1 miliar lebih bersatu, maka pastilah Israel akan kalah dengan kita. Karena Israel sesungguhnya rapuh dan lemah, seperti jaring laba-laba, mereka terlihat kuat hanya di mata orang-orang yang penakut. Lihatlah firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surah Al-Ankabut ayat 41:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُون
Artinya:
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui."
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui."
Kontribusi yang kita lakukan hari ini mungkin belum sampai harus ikut berjihad kesana. Minimal, ikutlah berkontribusi mulai dari hal-hal yang kecil. Berinfaq untuk meringankan beban Palestina, misal. Memperbanyak pengetahuan kita dengan apa yang hari ini terjadi disana. Juga berdoa, doakan sebanyak-banyaknya untuk mereka.
Aku harap sedikit tulisan ku kali ini dapat bermanfaat dan menyadarkan banyak orang, terutama teman-teman dan orang-orang di sekelilingku, bahwa ada hak kita, hak umat Islam, yang perlu kita perjuangkan. Meskipun tulisan ku jauh dari kata sempurna dan kurang lengkap di beberapa bagian (Insya Allah akan lebih aku lengkapi lagi), tapi setidaknya begitulah kira-kira yang bisa aku tangkap dari acara training yang aku ikuti beberapa waktu lalu. Ok, mungkin sampai sini dulu ya, next time mungkin aku akan post lagi tentang Masjidil Aqsha dan Palestina. See ya!
Referensi:
- Adara Relief International.
- Asia Pasific Community for Palestine (ASPAC).
- Pesona Al-Quds.
- All photos source by Google.
0 comments